REFLEKSI

Merefleksikan perjalanan kehidupan untuk menjadikan keindahan, kebahagiaan dan kedamaian dalam hidup ini,,,, Tuhan memberkati

Jumat, 11 September 2009

Tersenyumlah malaikat.

Apakah karena sesuatu permasalahan, kita mengorbankan persahabatan.
Kini aku tapakan langkahku semakin berat, ada suatu perasaan sedih dan kecewa karena takut akan kehilangan seseorang yang sungguh berarti dalam perjalananku. Walaupun dia bukan seorang pendampingku tetapi dia adalah seorang malaikat sekaligus sahabat dalam perjalananku... Mungkin hanya dia seorang dimana aku bisa mencurahkan isi hati dengan bebas, terlebih saat aku sedang mengalami sesuatu hambatan dalam jalanku. Dengan keindahan, senyuman atau apapun yang ia buat sudah cukup membantu dalam jalanku.
Tapi kini.... ah... aku memang tidak bisa berbuat banyak. Aku hanya bisa berdoa untuknya untuk dia yang kusayangi dan untuk kebahagiaan dalam hidupnya.
Aku ingin berkata : Tersenyumlah malaikat.... perlihatkanlah kembali keindahan yang engkau miliki dengan pancaran kasihmu, seperti Sang mentari pagi ini yang menyapa hangat seluruh semesta yang memberikan semangat dalam perjalanan hari ini.....

Sabtu, 05 September 2009

Aku melangkah dalam jalanku saat ini dengan membawa semua perasaan yang tak menentu. Sebuah perasaan yang teralami karena kesedihan seorang malaikat yang juga sekaligus seorang sahabat...
Terlintas dalam pikiranku... bagaimana ku bisa membantunya? aku ingin sekali dia kembali menjalani hari-harinya dengan penuh keceriaan...
memang tidak bisa secepat itu untuk dia dapat kembali bangkit dan berjalan dari keterpurukannya..
Kenapa cinta bisa terkalahkan? Tuhan bantulah dia dalam perjalanan hidupnya.

Yang terjadi adalah "pelajaran" kehidupan, bukan "kesalahan" dan "penderitaan" dalam kehidupan

Jumat, 04 September 2009

Kapankah..?

Malaikat kapankah engkau akan kembali memperlihatkan keindahanmu dalam perjalananku...?

Sebuah Harapan Untukmu

Sepoi sang bayu pagi menyapa lembut badanku.. membangunkan aku di hari baru ini. Kubuka mata dan kudengar lantunan doa yang dipanjatkan alam melalui pujian pagi burung-burung yang mengangkasa.
rasa bahagia kurasakan dan kedamaian dalam hati, namun kembali ku diingatkan pada sang malaikat, aku hanya terdiam dan berharap hari ini dia menjalani hidup baru dengan langkah pasti untuk masa depannya.
Tiada lagi kesedihan, penyesalan, dendam yang hanya menyakiti dirinya, yang hanya membuat dia terpuruk dalam penderitaan. Aku berharap dia kembali bangkit dan memberikan rasa damai kepada setiap perjumpaan dalam perjalananya.

Doa ku untuk sang malaikat...
Agar dia berhenti meneteskan air mata..
Agar dia berhenti untuk menyesali diri..
Agar dia berhenti untuk menyimpan rasa dendam dan benci..
karena itu semua hanya dapat membuat sakit..

Ku ingin engkau...
Kembali melangkah..
menyiratkan senyum pada wajahmu..
Berusaha untuk mencapai suatu kebahagiaan dalam keindahan jalan hidupmu..
Mengalami setiap peristiwa dalam hidupmu sebagai proses kedewasaan..
dan tak akan pernah menyerah seperti yang engkau katakan..
tak akan pernah menyerah dalam proses perjalanan hidupmu untuk kembali memperindah dan mempercantik hati dan dirimu..
menyinarkan kasih untuk setiap orang yang engkau jumpai..
Percayakan hidupmu pada Penyelenggaraan Sang Ilahi...

Malaikat tersenyumlah dan tak pernah ku berpikir untuk menjauh darimu..
disinipun. terpisah oleh jarak dan waktu namun ku berusaha untuk selalu menemanimu...

Kini kukan melangkah dalam karya dengan semangat dari dirimu dan terlebih percaya akan penyelenggaraan Sang Ilahi.

Inpicit Vita Nova = Kehidupan baru adalah permulaan

Kamis, 03 September 2009

Terdiam dalam Perasaan..

Aku hanya bisa terdiam menyimpan suatu perasaan.. Rasa sayang dan cinta kepada seseorang. Apakah harus kuungkapkan atau aku hanya terdiam...? suatu hal memang membuat bingung... Bila kukatakan maka takut akan kehilangan. Karena bisa jadi dia menjauh. tapi kalau tidak kukatakan.. hanya akan membuat perasaan tak menentu.
ya.. seperti yang aku bilang dia tidak harus tau apa yang aku rasakan terhadap dia. Dia bahagia akupun bahagia, dia sedih aku pun sedih dan hanya bisa membantu apa yang aku bisa bantu untuknya... yang terpenting Ia sungguh bahagia.
Perjalananku terhenti sejenak saat aku terpikir olehnya..
aku diam, aku merenung apa yang terbaik utukku...tetapi sampai saat ini aku belum menemukan jawabnya.
dan aku bilang.. Mencintai tidak harus memiliki dirinya........

Kan kutemukan keindahan

Bahagia, sedih, marah, benci, cinta adalah sebuah perasaan manusiawi yang dialami oleh setiap manusia dalam perjalanannya. Akupun selalu mengalami itu. disaat perasaan yang tak menentu yang membuat diri terkadang terpuruk. Menjadikan langkahku terhenti dan akhirnya meringkuk dalam suatu penderitaan.
Suatu penyesalan akan timbul dan tak ada lagi keindahan cinta yang aku miliki dan yang terjadi aku menjadi goyah dan selalu mencari jalan pintas untuk segera mengakhiri segala derita itu.

Namun, seorang sahabat hadir dalam perjalananku, ia yang senantiasa membantu aku untuk bangkit dari keterpurukanku. Bahkan Ia rela mati demi aku. Walaupun Ia tak nampak tapi aku percaya Ia hadir melalui sahabat nyata yang saat ini hadir.
Sang malaikat yang saat ini pun sedang mengalami situasi sulit memberikan suatu pelajaran berharga bagi diriku. Bagaimana ia berusaha untuk kembali bangkit dan megepakan sayapnya, mengisi keindahan dalam perjalanan hidup ini.
Tak akan pernah menyerah itulah inti dari proses menuju suatu kebahagiaan dalam hidup yang ia ajarkan padaku.
Terimakasih malaikat....

Untukmu Sang Malaikat....

Malaikat..
Akankah engkau akan selalu berada dalam kesedihan?
Akankah engkau selalu menghiasi wajahmu dengan tetesan air mata?
Apakah tak lagi bisa ku lihat pelangi yang selalu bersinar melalui senyum bahagiamu?

Malaikat..
Tidakkah engkau sadari, bahwa dirimu sungguh berarti bagi diriku dan bagi siapa saja didekatmu?
Apakah penyesalan itu akan terus bersamamu dalam hidupmu dan akan selalu menyakitimu?

Malaikat..
Ku ingin engkau mau kembali menunjukan betapa indahnya dirimu..
Sayapmu ingin kembali kulihat.. kembali mengepakan sayap dan bangkit dari keterpurukanmu...

Ku ingin kembali melihat sebuah pancaran sinar kasih dari wajahmu dan juga dari hatimu..
Sinar kebahagiaan bahwa engkau mampu menjalani hidupmu..
merasakan keindahan jalan - jalan hidupmu..
dan engkau.... aku yakin bisa menjalaninya..

Malaikat..
Bawalah kebahagiaan untuk dirimu dan untuk mereka yang senantiasa mencintaimu dan bahkan yang membencimu...

Terimakasih Tuhan untuk Sang Malaikat itu...

-Stefanus Cornellius Setyo K-

Jumat, 21 Agustus 2009

Bayu pagi menyapa lembut....

"Kegelapan sirna sudah seiring terang menjelang melaui senyum mentari". Pagi Indah kuungkapan sebagai rasa syukur karena aku boleh kembali mengawali perjalananku.. Saat kubuka pintu, aku disapa oleh lembutnya sang bayu. Bayu pagi ini terasa menyejukan dan membawa damai dalam diri ini. suatu harapan terungkap akan keinginan untuk merasa lebih baik dan menjadikan lebih baik dalam perjalanan hari ini. Namun itu semua kembali pada diriku dan juga pada Penyelenggaraan Ilahi. Dalam permenunganku, apakah aku selalu bisa menyadari apa yang selu aku perbuat, aku menyadari pula kelemahan yang aku miliki, menyadari kekuranganku.. Namun pula.., itu kujadikan kekuatan untuk melangkah dalam parjalananku hari ini..
Akhirnya kuucapkan terimakasih Pada Sang Bayu karena tak lain Sang Bayu adalah Dia Sang Mahacinta yang senantiasa menuntun setiap langkah hidupku......

Senin, 17 Agustus 2009

Jika biji Tidak Mati, ia tetap tinggal sebiji.....

" Jika biji tidak mati ia tetap tinggal sebiji, namun bila ia jatuh ketanah maka akan menghasilkan buah" suatu permenungan yang diberikan oleh Bp. Uskup Mgr. Puja saat misa Requiem Pst. Claes SSCC. Dari permenungan itu kembali aku diingatkan dalam perjalanan hidupku. bagaimana aku diharapkan bisa menumbuhkan biji itu dalam diri tidak hanya disimpan. tetapi sungguh dikembangkan sehingga menghasilakn buah dan berguna bagi sesama......

Minggu, 09 Agustus 2009

Suatu kebahagiaan....

Teringat akan suatu kalimat, "Hidup yang tak terefleksikan adalah hidup tanpa guna". Beberapa waktu tidak refleksi hasilna garing... banyak sekali peristiwa yang sungguh bermakna dalam perjalananku waktu-waktu yang lalu. Dari suatu perasaan yang sedih, kesal hingga menggembirakan aku alami.
Sayang, ternyata tak tertulis. Namun yang lebih membuatku bahagia adalah suatu pertemuan dengan seseorang. Dari pertemuan itu pula aku dapat berkenalan dengan teman-temanya dan akhirna menambah saudara dalam perjalanan hidup ini.
Tuhan memang sahabat yang selalu menemaniku dalam setiap langkahku.
CintaNya diberikan kepadaku melalui sesama disekitarku melalui setiap perjumpaan dalam langkahku....

Jumat, 31 Juli 2009

Indah pada waktuNya

"Habis hujan tampak pelangi bagai janji yang teguh, dibalik duka.. menanti pelangi kasih Tuhanku"
kutipan sebuah lagu Pelangi kasih sungguh memberikan kekuatan dimana diri saat melangkah dalam peziarahan hidup ini.
Disaat aku harus berjuang mencapai suatu target, tentu saja rasa lelah dan berat aku rasakan. Tak bisa kuhindari bila pada suatu saat aku harus jatuh, namun dibalik itu, Tuhan sedang berkarya dalam diriku.
Ia selalu mendampingi didalam setiap langkah.
Walaupun aku harus menabur benih dengan mencucurkan air mata, namun suatu saat aku percaya akan menuai hasilnya dengan sorak sorai. Itulah janji Tuhan yang akan selalu memberikan yang terbaik pada saatNya.
RencanaNya indah Pada waktuNya....

Sabtu, 25 Juli 2009

Di dalam keheningan Engkau hadir....

"kabut berlahan menuruni lembah, udara dingin semakin menusuk tubuhkau... terlebih keheningan disaat senja mulai terasa... didalam keheningan itu semakin aku merasakan sapaan kasihNya melalui alam disekitarnya, yang menjadikan hati dan diri ini merasa damai..."
Keheningan disebuah pertapaan lembah karmel membawa diriku pada sebuah kesepian, kembali aku diingatkan bahwa dalam sepi itu adalah suatu kesempatan untuk berjumpa dengan sang ilahi, menyadari kehadiranNya dalam diri ini...
Ia yang selalu menyapa dan menuntun setiap kehidupan terutama didalam peziarahan hidupku....

Rabu, 22 Juli 2009

Laju berlayar mengarungi samudera.....

Sebuah samudera yang kini ku arungi dalam indahnya kehidupan....
ombak yang semakin lama semakin besar mengombang ambingkan perjalananku,
hempasan demi hempasan kurasakan,
tak ayal lagi badai pun turut serta menghadang.
Namun begitulah untuk mencapai sebuah kebahagiaan..
ada sebuah tantangan yang harus kuhadapi,walaupun aku tak tahu kapan akan berakhir... hanya dengan ketenangan dan rasa cinta maka itu semua dapat ku capai dan akhirnya akan menemukan sebuah pelangi nan indah dimana kedamaian selalu menghiasi..

Sabtu, 18 Juli 2009

Perjumpaan yang membahagiakan.

Sekian lama aku tak berkunjung kerumah salah satu saudaraku. Memang terakhir aku berkunjung semuanya masih lengkap,namun saat ini tidak lagi, pamanku telah dipanggil Tuhan kurang lebih 6 bulan yang lalu.
Banyak cerita yang kudengar tentang akhir- akhir ini... Namun yang lebih aku ungkapkan sebagai rasa syukur adalah perjumpaan kali ini penuh dengan makna. Ketabahan dan kesabaran itulah yang aku rasakan dalam keluarga itu. Hidup tak perlu terus diratapi namun sunguh dijalani dengan kesungguhan hati. Peristiwa bahagia maupun duka sudah menjadi bagian perjalanan dalam hidup kita, rasanya tanpa itu kita tidak merasakan keindahan hidup ini...

Terima kasih Tuhan atas perjumpaanku pada hari ini..

Jumat, 17 Juli 2009

Ledakan itu.....

Kembali aku mendengar peristiwa yang sangat menyedihkan. Setelah beberapa tahun tidak terjadi, kini terulang kembali sebuah ledakan bom di Jakarta. Apa yang sebenarnya mereka inginkan atas kejadian itu? popularitaskah? atau yang lain yang semua orang tidak tahu... tapi tetap saja sebuah tindakan yang sungguh tidak dewasa baik dalam diri maupun dalam iman kepercayaan orang itu.
Akhirnya hal itu akan memancing sebuah reaksi yang bercampur emosi. Saling menyalahkan, mengutuk, membenci dsb... hal itu muncul karena simpati mereka terhadap yang menjadi korban. Mereka berdoa agar Tuhan memberikan hukuman, memberikan kutukan sampai sumpah pun terlontar..
pertanyaannya Apakah Tuhan Sang mahacinta akan berbuat demikian? memberikan sebuah hukuman? dalam kepercayaanku Tuhan akan meminta sebuah pertanggung jawaban dari setiap manusia atas hidupnya didunia... hanya Tuhan yang tahu... Bagiku saat ini, aku hanya bisa berdoa kiranya Tuhan memberikan kebahagiaan kekal bagi mereka yang wafat, Kesembuhan bagi mereka yang sakit, Penghiburan bagi keluarga yang ditinggalkan, pengampunan bagi pelaku yang terlibat dan terlebih memberikan Kedamaian bagi bangsa dan tanah air serta Umat manusia diseluruh Dunia... Tuhan adalah Cinta....

Kudengar, Lembut dan merayu...

Kudengar suara itu, saat aku melangkah diawal baru ini. Suara lembut dan merayu membawa kedamaian dan kebahagiaan tersendiri... suara itu semakin masuk dalam hati, Kubuka diri agar Ia selalu bersemayam dalam jiwaku.... Tuntunlah aku dalam bimbinganMu Tuhan....

Kamis, 16 Juli 2009

Suasana itu suasana kedamaian....

Kemarin aku bersama pimpinanku, mengadakan perjalanan Survey tempat untuk Rapat Kerja. Akhirnya pilihan jatuh pada sebuah pondok retret disebuah kompleks Biara. Yang menarik bagiku adalah ketika aku mulai melangkah masuk ke dalam kompleks tersebut, Aku merasakan keheningan dan perasaan damai yang menyatu dengan alam... disaat ku rasakan perasaan yang tak menentu, aku merasa Dia hadir dan menyapa lewat suasana alam yang bebaur menjadi satu dengan keheningan ditempat itu, rasa damai itulah yang kurasakan hingga saat ini..

Terimakasih Tuhan Atas segala Rahmat yang Kau berikan padaku.....

Minggu, 12 Juli 2009

Diluar Panas, didalam dingin....

"Diluar panas tapi didalam dingin", itu yang kurasakan hari ini. Hari minggu ini, sengaja aku visitasi kebeberapa outlet rohani untuk cek stock.
Dalam perjalanan , aku merasakan panas, lelah apalagi bila harus menghadapi angkot yang seenaknya berhenti. tapi disitu aku belajar untuk bersabar dan aku berusaha pula tidak bermain klakson....
Perjalanan hari ini memang melelahkan ditambah udara yang panas... sesampainya dirumah dan aku masuk yang kurasakan justru sebaliknya, didalam rumah terasa sejuk dan dingin malah aku tidur pakai selimut....
Bila aku renungkan begitu pula dengan diriku.. aku sebnarnya mempunyai jiwa yang menyejukan tetapi kadang pula aku tidak menyadarinya, yang sering aku tampakan adalah sisi luar yang selalu emosi...
Seperti hari ini aku rasakan diluar panas tetapi didalam dingin. Aku ingin apa yang ada dalam diriku ini pun dapat aku olah agar saat panas aku tetap bersikap dingin artinya tidak terpancing emosi.. akhirnya yang harus aku jalani adalah kesabaran...

Sabtu, 11 Juli 2009

Rintangan itu....

Bebatuan kini menjadi sebuah rintangan yang harus aku lewati, bebatuan itu adalah semua perasaan yang tak jelas kini kurasakan. semuanya berbaur menjadi satu, belum lagi bila melihat teman seperjalanan harus membuatku semakin untuk bersabar.... Ya itulah yang dapat kurenungkan hari ini....

Kamis, 09 Juli 2009

Kurasakan betapa Indah Hidup ini...

Kurasakan betapa indah hidup ini, apabila aku menemukan kebencian yang kemudian menjadi cinta, keterpurukan akan menjadi sebuah kebahagiaan. Itu semua akan terjadi apabila tidak lari dari sebuah kenyataan yang kini kita hadapi.
Namun dalam jalanku terkadang aku tak bisa bertahan saat emosi itu muncul, semua perasaan bercampur menjadi satu, hingga akhirnya memunculkan suatu reaksi yang dapat membuat diriku lelah, tetapi kembali aku dingatkan oleh sebuah kehangatan cinta... Cinta yang agung dari Dia sang Mahacinta....
Saat saat itu, segalanya yang membuatku terpuruk menjadi sebuah kebahagiaan, dimana ada kebencian disitu pula cinta itu mekar bagai bunga yang tumbuh di sebuah taman yang indah...sehingga membuatku kembali bangkit dan melangkah dalam keindahan perjalananku....

Kamis, 9 juli 2009

-Stefanus C. Setyo K-

Rabu, 08 Juli 2009

Syukur di awal hari

Mengawali langkahku hari ini, kulambungkan madah syukur kepada Sang Ilahi sumber dari segala sumber kehidupan... Ia yang senantiasa menyertai setiap langkah hidupku. Di dalam CintaNya yang agung, Ia selalu memberikan yang terbaik dalam hidupku. Kurasakan dan kunikmati segala keindahan yang Ia berikan dalam hidupku melalui setiap perjumpaan dan pengalaman-pengalaman yang aku alami.. Terimakasih Tuhan... -Hening pagi-

Selasa, 07 Juli 2009

Cinta adalah Anugerah yang terindah..

" Cintailah sesamamu seperti engkau mencintai dirimu sendiri "...... sering kita mendengar kalimat itu atau bahkan mengucapkannya, namun apakah kita bisa melakukan hal itu? Jawaban itu ada di dalam diri kita masing-masing. Kita sering mengatakan kata cinta kepada sesama kita yang kita cintai. Namun sering pula hanya sebatas kata - kata.
Atau kitapun selalu mendapat cinta dari orang lain, rasanya sungguh bahagia tetapi terkadang juga kita merasa sakit karena cinta.... padahal tidak, cinta itu indah....
Cinta adalah suatu anuigerah yang terindah yang patut kita syukuri, cinta adalah rahmat dari Sang Mahacinta.
Dalam perjalananku, aku takkan bisa melangkah tanpa cinta.. cinta itulah yang senantiasa memberikan semangat dalam kesulitan-kesulitan yang aku hadapi,
cinta itu pula yang selalu memberikan warna yang indah dalam setiap perjumpaan...
Selamat menikmati keindahan kehidupan di dalam cinta....

Senin, 06 Juli 2009

Mau kemana Nih...?

Sebuah pertanyaan yang menarik dalam sebuah perjalanan... Mau kemana nih..? pertanyaan itu terucap ketika kita bingung untuk memutuskan kemana kita akan pergi, tujuan yang akan kita capai. 3 kata itu bisa menyebabkan kita akhirnya menjadikan perasaan kita Emosi, kesal dan bingung. apalagi kalau itu dilakukan bersama dengan orang lain. Jawaban yang tercepat adalah Terserah... lagi-lagi kata itu akan membuat kebingunan kita menjadi-jadi, ditambah lagi tidak tahu jalan mana yang akan dilalui. Ya sudah mau gimana lagi.... namun disitu kita bisa berproses, belajar untuk memutuskan walaupun keputusan itu membuat rasa keceewa tetapi seiring berjalannya waktu, hal itu membuat kebahagiaan tersendiri dalam hati dan membuat mengukir sebuah kenangan yang indah dalam hidup kita......
Terimakasih Sahabat engkau telah memberikan yang terbaik dalam perjalananku....

Sabtu, 04 Juli 2009

Berpikirlah.....

Sering kita mendengar bahwa kebanyakan orang terkena penyakit karena sebuah pikiran, orang bahagia pun karena sebuah pikiran, itu merupakan sebuah salah satu contoh dari pengaruh sebuah pikiran.
Pikiran akan menjadi sebuah hal yang baik apabila kita bisa mengolah dan menggunakannya dengan sebaik mungkin, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Pikiran adalah salah satu sebuah kekuatan diri kita, dengan berpikir maka semua orang bisa melakukan apa saja yang dikehendakinya. Pikiran mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Berpikir dengan hati tidak hanya dengan mengandalkan emosi dalam diri....
Asal kan kita mau melakukan dan yakin bukan sekedar berkeinginan saja, maka segala sesuatu dapat terjadi......

Sabtu, 27 Juni 2009

Padang gurun kehidupan

langkahku mulai lambat dan terasa berat.. aku kini berjalan di sebuah padang gurun.. panas dan dingin yang kurasakan... kesepian dan kekeringan mulai kuhadapi. terkadang pula aku harus masuk dalam situasi yang sulit dmana semua perasaan bercampur, hingga lelah saat emosi itu tidak terolah. Namun yang aku lakukan adalah bersikap tenang, menikmati saat-saat ini. aku tidak lari, namun dengan kesungguhan hati bisa bertahan dan menghadap dengan tenang dan melaui proses berharap akan menemukan oase yang mendamaikan hati dan jiwaku. Dlam langkahku disaat kesepian, kupercayakan hidupku pada Sang Mahacinta yang senantiasa menemani setiap langkahku....

Rabu, 24 Juni 2009

Refleksi 25 Tahun perjalananku....

"25 Tahun sudah menjalani peziarahan hidup diDunia ini. Segala suka dan duka dalam hidupku tak pernah terlewati. Padang Gurun kehidupan pun selalu aku lalui, kesepian, kekeringan pun selalu menemaniku.. namun itulah yang membuat kebahagiaan dalam hidupku karena melallui itu, aku dapat mengmabangkan apa yang ada dalam hidupku. Aku berani melangkah karena aku menyadari bahwa Ia selalu bersamaku dan aku pun Berharap akan sesuatu yang baik dalam hidup, namun itu semua mjuga kuserahkan pada penyelenggaraan Sang Ilahi. Aku hanya bisa berusaha dan mau untuk menjalaninya, tetapi Ia yang memiliki suatu rencana dalam hidupku.
Hari ini, bersama peringatan Hari Raya kelahiran Santo Yohanes Pembaptis, aku pun berharap ingin seperti dia.. "Biarkanlah Ia semakin besar dan aku semakin kecil". suatu sikap kerendahan hati yang ingin kumiliki....
Namun terlebih dari itu, dalam heningku saat merefleksikan 25 Tahun hidupku ini, aku semakin di sadarkan untuk selalu BERSYUKUR atas RAHMAT Tuhan yang senantiasa ada dalam diriku dan juga CintaNya melalui setiap orang yang ada disekitarku terlebih Kedua Orang tuaku dan juga melalui perjumpaan - perjumpaan dimanapun berada... karena melalui mereka aku dapat menjalani kehidupan dan merasakan cinta Tuhan.

Terima kasih Tuhan, Papa nd Mama, Saudara-saudaraku, Teman, Sahabat dan siapapun juga yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan dalam perjalananku. Aku pun selalu berdoa untuk kalian semua, semoga Tuhan memberikan yang terbaik dalam hidup kalian....

Tuhan Memberkati !!!
Pada Hari Raya Kelahiran St. Yohanes Pembaptis dan
Hari Ulang Tahunku ke - 25 Tahun.
24 Juni 2009


-Stefanus Setyo K-

Senin, 22 Juni 2009

Masuk dalam ruang batin yang......

Terkadang ketika merasakan suatu perasaan apalagi yang berurusan dengan cinta sulit untuk dimengerti.... ya. yang ada kita hanya bisa menikamati. tetapi hati-hati lho itu bisa mempengaruhi segala yang ada dalam jiwamu.. itupun yang selalu aku olah saat-saat mengalami hal itu. Aku selalu ingin bilang "Aku Sayang padamu". entah kenapa terus selalu muncul.. tetapi itu coba ditahan karena itu bisa menjatuhkan dirimu.. walaupun mungkin orang yang kita sayangi itu biasa-biasa saja....ya itulah perjalanan dalam hidup. Saat kita ingin mencapai sesuatu yang kita inginkan dan ditengah jalan ada tawaran yang menggoda.. Apakah kita mau untuk terus berjalan... Ingat Kesabaran itulah yang menjadi bagian dari hidup kita juga...

Selamat menikmati perasaan itu...

Sabtu, 20 Juni 2009

Ungkapkan apa yang ada dihatimu....

Apa yang terjadi bila suatu perasaan tak terungkap dan hanya disimpan dalam hati? Perasaan sedih, senang, marah, atau ingin mengungkapan sesuatu kepada seseorang, terlebih yang menarik bagi diri kita, dan kita sulit untuk mengungkapkan maka yang terjadi adalah ketidakpuasan terhadap diri sendiri atu malah menjadi beban.
Namun bila perasaan itu terlebih dari dalam hati terungkap, maka yang terjadi adalah rasa tenang dan bahagia dalam diri.
Apalagi ungkapan itu karena kita menyayangi seseorang... mungkin kita sulit untuk mengatakannya karena ada berbagai macam pikiran muncul, takut ditolak atau tidak diterima, malu, rasa minder dll. itu adalah hal yang wajar....
suatu waktu aku mencoba untuk mengungkapan suatu perasaan dengan seseorang bahwa aku menyukai dan menyayangi dia, sebelumnya bila hal itu terjadi maka yang akan timbul berbagai macam pikiran negatif , tetapi ketika aku memang sungguh mau mengatakannya dan menjauhi segala pikiran itu, maka yang terjadi adalah rasa tenang dan ringan dalam batin, karena tidak ada lagi hal yang harus disembunyikan.
Kenapa aku harus takut? karena toh yang aku katakan adalah baik.. Suka Dan Sayang... tanpa harus berpikir apa dan bagaimana tanggapan seseorang itu, tetapi juga perlu dengan pemikiran yang jernih untuk mengambil keputusan dan akhirnya yang aku alami adalah rasa lega, dan tentu saja ungkapan itu adalah suatu ungkapan yang sungguh-sungguh muncul dari dalam hati, bukan hanya dari perasaan yang mendasar yang diikuti emosi belaka.

Syukur dalam perjalananku karena aku boleh mengungkapkan apa yang ada dalam hatiku yang selama ini terpendam.

Terimakasih sahabat..."JP"

Senja dalam perjalananku

Kutatap ufuk barat dalam langkahku... Lihat... dalam hatiku. Aku melihat sang mentari mulai tenggelam. Namun aku kagum, Sang Pencipta memberikan keindahan kepada mentari itu sebelum lenyap ditelan malam. Indahnya mentari senja memberikan semangat dalam hidupku, melalui mentari dan alam sekitarku aku marasakan betapa Dia mencintai aku, memberikan semangat dalam perjalan hidupku.. walaupun akhir dari perjalanan namun tetap dapat memberikan sesuatu yang indah bagi sekitarnya.... dari semua itu, aku harus bisa menerima diri apapun yang terjadi karena dalam kesabaran dalam penerimaan diri itu pula akan menjadi sebuah keindahan bagi sekitarnya...

Terimakasih Tuhan...

Makna dalam hidup

Masih hangat dalam bayanganku peristiwa yang sungguh bermakna dalam hidupku. Terjadi kurang lebih 2 bulan yang lalu. Dmana aku bersama-sama saudara-saudaraku para Frater di komunitas Tahun Rohani Sanjaya KAS menjalani Peregrinatio. Saat itu kurang dari 2 minggu aku keluar dari rumah sakit.
Aku dan 2 temanku Frater mendapat tujuan Semarang-Yogya-jatiningsih, Klepu. Berjalan selama 3 hari 2 malam menjadi gelandangan dan memohon belas kasihan dari setiap orang yang dijumpai untuk meminta makan. ketika lapar pun tak tertahan kami harus mencari makan dari sisa-sisa makanan yang ada ditempat sampah.
Ya syukurlah aku menemukan 2 buah roti tawar yang masih terbungkus plastik... Terima kasih Tuhan
Jalan yang dilalui pun sulit, terkadang harus melewati tanjakan, turunan, jalan yang lurus ataupun berkelok. ada pergulatan batin yang selalu muncul, kami harus peka satu dengan yang lain, dan bagaimana menjadi seorang pemimpin. dengan semangat yang kami hidupi "Pergilah kemana hati membawamu"

Malam kedua, kami mendapat tempat untuk tidur disebuah teras rumah kosong di jalanan kota Muntilan. saat itu hujan deras, kami pun harus tidur berselimutkan plastik dan hanya dengan pakaian kotor yang melekat. tak bisa dihindari atap rumah bocor dan harus terkena tetesan air hujan. sungguh menjalani hidup menjadi yang "tersingkir".

Dari situ aku bisa bersyukur atas hidup yang boleh saya terima. Saya bisa menyadari dan menerima diri apa adanya..
Terlebih saat ini aku kembali menjalani kehidupanku sebagai seorang awam, yang menjalani kehidupan ditengah dunia yang semakin kompleks, tuntutan materi yang semakin menggila, aku harus berusaha terus menyadari diri dan menerima diri. Mungkin sering pula muncul dalam pikiran sebuah kata "GENGSI".

Saat merenungkan kata itu, gengsi hanya akan menjadikan sebuah topeng dalam hidupku, yang akhirnya hanya bisa membohongi diri dan orang lain. Aku bahagia dapat menjalani pengolahan hidup, semoga aku dapat terus menjalani pengolahan itu sebagai proses belajar dalam menjalani hari-hariku untuk mendapatkan suatu kebahagiaan sejati.

Kesabaran dan kerendahan hati itulah yang saat ini aku berusaha untuk menghidupinya

Masih terngiang dalam telingaku sebuah lagu yang dinyanyikan bersama komunitas saat Penutupan retret Agung II

"Today I Will Walk with my hands in God.. Today I will trust in Him and not be afraid. For He will be there, for He will be there. Every moment to share, on this wonderful day..He has made..."

akhirnya aku bisa mengambil sebuah Makna Rohani :

"Menjalani peziarahan dengan kebahagiaan dalam tuntunan Tuhan. "

Syukur.

Ku buka mata dan bangun dari tidurku...
Syukur kepadaMu Tuhan karena aku masih boleh diperkenankan menghirup nafas dan melihat Dunia dihari baru ini. Dalam hening inginku membangun dan menghidupi niat-niat yang aku ungkapkan, semoga ini menjadi bekal dalam perjalananku.
MR : Syukur bagiMu oh Tuhan

Jumat, 19 Juni 2009

Untukmu Sahabat....

Di malam sunyi ini..
Ku melangkahkan kaki melalui lorong setiap kamar yang telap gelap.
Apa yang ku rasakan malam ini adalah kebahagiaan menanti detik detik waktu hari bahagia bagi seseorang teman sekaligus sahabat dalam perjalanan hidupku.

Seorang sahabat yang sampai saat ini tak pernah kulupa walau hanya pertama kali bertemu atau bahkan mungkin untuk pertama dan yang terakhir aku bertemu dengan dia saat itu. Masih jelas dalam bayanganku, saat dia tersenyum, berbicara, dan sorot matanya yang memberikan kedamaian kepada setiap orang yang bertemu dengannya.

Akhirnya, tibalah aku didalam Kapel. Dalam keheningan dan Gelap malam itu aku hanya bisa melihat lampu Tuhan yang menerangi, semakin aku dibawa masuk dalam keheningan.
Kuberlutut dihadapan Altar suci berserah diri dan hati menghadap pada Sang Ilahi. Waktu pun tiba menunjukan tengah malam Kusambut hari bahagianya dengan menyalakan sebuah lilin.

Aku mulai berdoa untuknya yang hari ini bahagia. Aku tidak bisa memberikan ucapan ataupun hadiah terindah untuknya. Namun aku hanya bisa mempersembahkan doa, untuk harapannya, untuk masa depannya, untuk kebahagiaannya terlebih untuk yang terbaik dalam perjalanan hidupnya. Semoga nyala lilin ini pun menyala didalam dirinya dan takkan pernah terpadamkan. Lilin itu adalah lilin kedamaian dalam hatinya.

Aku hanya bisa mengucapkan selamat lewat doa dan keheningan malam itu, Aku sungguh merasa bahagia dan kebahagiaan itu menghibur aku, disaat aku sedang mengalami dekresi dalam hidup panggilanku.

Kututup keheningan itu, kembali aku melangkah menuju kamarku dan bersahabat dalam sepi.....

Selamat berbahagia sahabatku,
Serafika Andanasari

Kapel Sanjaya, 9 Desember '08
00.00 WIB

Dalam hening kebahagiaan

-Fr. Stefanus Setyo K-

Di Hening Malam

Di dalam keheningan yang terindah
ku terdiam dalam sepi
terbayang akan sebuah kisah
dalam cinta yang tak bertepi

kini ku kan melangkah
menuju masa yang penuh cinta
masa yang terindah
dalam kehidupan dunia

-S.C. Setyo K-
refleksi harian, 3 june '09
00.01 WIB

" Hari penuh Keindahan "

Cahya cemerlang fajar Gemilang
Gelap hilang terang datang
Menyambut pagi penuh riang
Semesta pun berdendang

Bening embun bagai mutiara
Memekarkan bunga dalam jiwa
Lembut bayu menyapa
membawa hati yang bahagia

Melangkah dengan pasti
Apapun yang terjadi kan kulalui
Mencapai tujuan yang sejati
dalam cinta Sang Ilahi

-dihening pagi, 14 juni '09-

-Stefanus Cornellius Setyo K-


Selamat menjalani pezirahan dalam hidup untuk mendapatkan kebahagiaan sejati didalam cinta Tuhan, kita percaya bahwa Ia memberikan segala-galaNya baik..

Cinta itu...

Cinta itu kebebasan. memberikan kebebasan kepada yang kita cintai, memberikan kebahagiaan tanpa memaksa dengan apa yang kita inginkan.

8 Juni '09

Di Hening Malam

Apa arti cinta? cinta mempunyai arti yang universal. Bebas mengartikan arti cinta. karena cinta sendiri menuntut kebebasan, menginginkan dan mengembangkan kebebasan. tapi lebih dari itu Cinta adalah Mahakarya yang agung dari Sang Mahacinta itu sendiri. Cinta adalah keindahan dalam hidup kita, bila kita mau menyadarinya.

-8 juni '09-

Dikeheningan pagi

"Fajar menyingsinglah sudah, mengawali hari yang penuh makna. Marilah kita bersama memantapkan langkah hidup kita menuju kebahagiaan dan kedamaian dalam hati kita"

-Minggu,7 Juni '09-
-Setyo-

Ku Ingin Melihat Wajah Malaikat

Kucari wajah malaikat, saat dia datang bagai mentari terbit dan pergi bagai mentari terbenam. didalam jiwa hati terbuka menanti sang malaikat berkata "Aku mengerti kerinduan dihatimu". Saat dalam keheningan aku berkata " apakah engkau adalah sebuah jawaban dari semua kerinduanku? aku ingin engkau bersamaku, menjelajahi samudera kehidupan dalam cinta dan merasakan keajaiban keajaiban hati. -Keheningan senja, Tyo- Sabtu, 6 june -

Mentari di Ujung Senja

Saat pagi menjelang, diufuk timur tampak sang mentari berseri membuka awal hari yang baru di tengah cakerawala. Saat itu… terlihat sinarnya yang belum sepenuhnya memperlihatkan dayanya. Sinar itu masih tersembunyi di balik awan tipis yang menyelimuti bumi. Seiring berjalannya waktu, mentari itu pun mulai memperlihatkan siapakah diri yang sebenarnya. Cahayanya terus memancar di birunya langit diantara awan yang berarak bagai domba yang digiring oleh sayup lembutnya sang bayu.
Butiran embun yang memberikan kesejukan di pagi itu…mulai lenyap seiring sinar yang memancar.
Ditengah usahanya menyinari semesta, ia pun harus mengahadapi kelamnya mendung yang semakin lama semakin pekat yang melemahkan pancaran sinar sang mentari, tak hanya itu.. badai dan gemuruhnya halilintar harus ia hadapi dalam kegelapan yang menyelimuti semesta. Namun, sang mentari tak pernah menyerah, ia pun berusaha untuk menemukan suatu kebahagiaan dalam peziarahannya. Hingga suatu waktu, ia menemukan suatu kebahagiaan dengan bertemankan sang pelangi yang membentang di birunya langit yang senantiasa memberikan semangat melalui keindahan warnanya.
Waktu pun terus berlalu… ia menyadari bahwa saatnya telah tiba di ufuk barat untuk kembali keperaduannya. Senja pun tiba, ia memahami bahwa perjalanannya akan berakhir, ia harus rela meninggalkan keindahan-keindahan semesta dan juga kenangan yang selama ini ia rasakan dalam perjalanan hidupnya.
Diujung senja, ia berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi semesta, dengan sisa usaha yang ia miliki, diujung senja itu pula ia melukiskan suatu keindahan pada dunia dengan sinarnya. Ia pun tahu saat terbenam takkan lagi ada yang merasakan hangat cintanya, ia hanya mampu memberikan keindahan lewat bulan dan bintang yang gemerlap di malam itu.
Tetapi esok hari, saat ia terbit dan bersiara kembali, ia percaya akan menemukan dan memberikan sesuatu yang baru yang terbaik dalam perjalanannya di hari – hari yang baru. Ia percaya kepada Sang Pencipta yang senantiasa memberikan CintaNya yang menuntun perjalanan hidupnya.
Di ujung senja itu, ia memberikan yang terbaik bagi semuanya.
Di ujung senja, ia percaya bahwa esok akan ada keindahan yang lebih indah dari hari ini dan hari-hari yang telah dilaluinya dalam perjalanannya…
Akhirnya sang mentari di penghujung senja itu meredup dalam keheningan malam, dalam kebahagiaan akan harapan selanjutnya, walau ia tahu bahwa esok haripun ia akan menemukan kembali segala rintangan dan pengalaman yang pahit yang harus dihadapi, tetapi ia pun percaya akan yang terbaik dalam hidupnya…….

Seminari TOR Sanjaya, 16 Mei 2009


Fr. Stefanus Setyo K