REFLEKSI

Merefleksikan perjalanan kehidupan untuk menjadikan keindahan, kebahagiaan dan kedamaian dalam hidup ini,,,, Tuhan memberkati

Jumat, 11 September 2009

Tersenyumlah malaikat.

Apakah karena sesuatu permasalahan, kita mengorbankan persahabatan.
Kini aku tapakan langkahku semakin berat, ada suatu perasaan sedih dan kecewa karena takut akan kehilangan seseorang yang sungguh berarti dalam perjalananku. Walaupun dia bukan seorang pendampingku tetapi dia adalah seorang malaikat sekaligus sahabat dalam perjalananku... Mungkin hanya dia seorang dimana aku bisa mencurahkan isi hati dengan bebas, terlebih saat aku sedang mengalami sesuatu hambatan dalam jalanku. Dengan keindahan, senyuman atau apapun yang ia buat sudah cukup membantu dalam jalanku.
Tapi kini.... ah... aku memang tidak bisa berbuat banyak. Aku hanya bisa berdoa untuknya untuk dia yang kusayangi dan untuk kebahagiaan dalam hidupnya.
Aku ingin berkata : Tersenyumlah malaikat.... perlihatkanlah kembali keindahan yang engkau miliki dengan pancaran kasihmu, seperti Sang mentari pagi ini yang menyapa hangat seluruh semesta yang memberikan semangat dalam perjalanan hari ini.....

Sabtu, 05 September 2009

Aku melangkah dalam jalanku saat ini dengan membawa semua perasaan yang tak menentu. Sebuah perasaan yang teralami karena kesedihan seorang malaikat yang juga sekaligus seorang sahabat...
Terlintas dalam pikiranku... bagaimana ku bisa membantunya? aku ingin sekali dia kembali menjalani hari-harinya dengan penuh keceriaan...
memang tidak bisa secepat itu untuk dia dapat kembali bangkit dan berjalan dari keterpurukannya..
Kenapa cinta bisa terkalahkan? Tuhan bantulah dia dalam perjalanan hidupnya.

Yang terjadi adalah "pelajaran" kehidupan, bukan "kesalahan" dan "penderitaan" dalam kehidupan

Jumat, 04 September 2009

Kapankah..?

Malaikat kapankah engkau akan kembali memperlihatkan keindahanmu dalam perjalananku...?

Sebuah Harapan Untukmu

Sepoi sang bayu pagi menyapa lembut badanku.. membangunkan aku di hari baru ini. Kubuka mata dan kudengar lantunan doa yang dipanjatkan alam melalui pujian pagi burung-burung yang mengangkasa.
rasa bahagia kurasakan dan kedamaian dalam hati, namun kembali ku diingatkan pada sang malaikat, aku hanya terdiam dan berharap hari ini dia menjalani hidup baru dengan langkah pasti untuk masa depannya.
Tiada lagi kesedihan, penyesalan, dendam yang hanya menyakiti dirinya, yang hanya membuat dia terpuruk dalam penderitaan. Aku berharap dia kembali bangkit dan memberikan rasa damai kepada setiap perjumpaan dalam perjalananya.

Doa ku untuk sang malaikat...
Agar dia berhenti meneteskan air mata..
Agar dia berhenti untuk menyesali diri..
Agar dia berhenti untuk menyimpan rasa dendam dan benci..
karena itu semua hanya dapat membuat sakit..

Ku ingin engkau...
Kembali melangkah..
menyiratkan senyum pada wajahmu..
Berusaha untuk mencapai suatu kebahagiaan dalam keindahan jalan hidupmu..
Mengalami setiap peristiwa dalam hidupmu sebagai proses kedewasaan..
dan tak akan pernah menyerah seperti yang engkau katakan..
tak akan pernah menyerah dalam proses perjalanan hidupmu untuk kembali memperindah dan mempercantik hati dan dirimu..
menyinarkan kasih untuk setiap orang yang engkau jumpai..
Percayakan hidupmu pada Penyelenggaraan Sang Ilahi...

Malaikat tersenyumlah dan tak pernah ku berpikir untuk menjauh darimu..
disinipun. terpisah oleh jarak dan waktu namun ku berusaha untuk selalu menemanimu...

Kini kukan melangkah dalam karya dengan semangat dari dirimu dan terlebih percaya akan penyelenggaraan Sang Ilahi.

Inpicit Vita Nova = Kehidupan baru adalah permulaan

Kamis, 03 September 2009

Terdiam dalam Perasaan..

Aku hanya bisa terdiam menyimpan suatu perasaan.. Rasa sayang dan cinta kepada seseorang. Apakah harus kuungkapkan atau aku hanya terdiam...? suatu hal memang membuat bingung... Bila kukatakan maka takut akan kehilangan. Karena bisa jadi dia menjauh. tapi kalau tidak kukatakan.. hanya akan membuat perasaan tak menentu.
ya.. seperti yang aku bilang dia tidak harus tau apa yang aku rasakan terhadap dia. Dia bahagia akupun bahagia, dia sedih aku pun sedih dan hanya bisa membantu apa yang aku bisa bantu untuknya... yang terpenting Ia sungguh bahagia.
Perjalananku terhenti sejenak saat aku terpikir olehnya..
aku diam, aku merenung apa yang terbaik utukku...tetapi sampai saat ini aku belum menemukan jawabnya.
dan aku bilang.. Mencintai tidak harus memiliki dirinya........

Kan kutemukan keindahan

Bahagia, sedih, marah, benci, cinta adalah sebuah perasaan manusiawi yang dialami oleh setiap manusia dalam perjalanannya. Akupun selalu mengalami itu. disaat perasaan yang tak menentu yang membuat diri terkadang terpuruk. Menjadikan langkahku terhenti dan akhirnya meringkuk dalam suatu penderitaan.
Suatu penyesalan akan timbul dan tak ada lagi keindahan cinta yang aku miliki dan yang terjadi aku menjadi goyah dan selalu mencari jalan pintas untuk segera mengakhiri segala derita itu.

Namun, seorang sahabat hadir dalam perjalananku, ia yang senantiasa membantu aku untuk bangkit dari keterpurukanku. Bahkan Ia rela mati demi aku. Walaupun Ia tak nampak tapi aku percaya Ia hadir melalui sahabat nyata yang saat ini hadir.
Sang malaikat yang saat ini pun sedang mengalami situasi sulit memberikan suatu pelajaran berharga bagi diriku. Bagaimana ia berusaha untuk kembali bangkit dan megepakan sayapnya, mengisi keindahan dalam perjalanan hidup ini.
Tak akan pernah menyerah itulah inti dari proses menuju suatu kebahagiaan dalam hidup yang ia ajarkan padaku.
Terimakasih malaikat....

Untukmu Sang Malaikat....

Malaikat..
Akankah engkau akan selalu berada dalam kesedihan?
Akankah engkau selalu menghiasi wajahmu dengan tetesan air mata?
Apakah tak lagi bisa ku lihat pelangi yang selalu bersinar melalui senyum bahagiamu?

Malaikat..
Tidakkah engkau sadari, bahwa dirimu sungguh berarti bagi diriku dan bagi siapa saja didekatmu?
Apakah penyesalan itu akan terus bersamamu dalam hidupmu dan akan selalu menyakitimu?

Malaikat..
Ku ingin engkau mau kembali menunjukan betapa indahnya dirimu..
Sayapmu ingin kembali kulihat.. kembali mengepakan sayap dan bangkit dari keterpurukanmu...

Ku ingin kembali melihat sebuah pancaran sinar kasih dari wajahmu dan juga dari hatimu..
Sinar kebahagiaan bahwa engkau mampu menjalani hidupmu..
merasakan keindahan jalan - jalan hidupmu..
dan engkau.... aku yakin bisa menjalaninya..

Malaikat..
Bawalah kebahagiaan untuk dirimu dan untuk mereka yang senantiasa mencintaimu dan bahkan yang membencimu...

Terimakasih Tuhan untuk Sang Malaikat itu...

-Stefanus Cornellius Setyo K-