REFLEKSI

Merefleksikan perjalanan kehidupan untuk menjadikan keindahan, kebahagiaan dan kedamaian dalam hidup ini,,,, Tuhan memberkati

Sabtu, 27 Juni 2009

Padang gurun kehidupan

langkahku mulai lambat dan terasa berat.. aku kini berjalan di sebuah padang gurun.. panas dan dingin yang kurasakan... kesepian dan kekeringan mulai kuhadapi. terkadang pula aku harus masuk dalam situasi yang sulit dmana semua perasaan bercampur, hingga lelah saat emosi itu tidak terolah. Namun yang aku lakukan adalah bersikap tenang, menikmati saat-saat ini. aku tidak lari, namun dengan kesungguhan hati bisa bertahan dan menghadap dengan tenang dan melaui proses berharap akan menemukan oase yang mendamaikan hati dan jiwaku. Dlam langkahku disaat kesepian, kupercayakan hidupku pada Sang Mahacinta yang senantiasa menemani setiap langkahku....

Rabu, 24 Juni 2009

Refleksi 25 Tahun perjalananku....

"25 Tahun sudah menjalani peziarahan hidup diDunia ini. Segala suka dan duka dalam hidupku tak pernah terlewati. Padang Gurun kehidupan pun selalu aku lalui, kesepian, kekeringan pun selalu menemaniku.. namun itulah yang membuat kebahagiaan dalam hidupku karena melallui itu, aku dapat mengmabangkan apa yang ada dalam hidupku. Aku berani melangkah karena aku menyadari bahwa Ia selalu bersamaku dan aku pun Berharap akan sesuatu yang baik dalam hidup, namun itu semua mjuga kuserahkan pada penyelenggaraan Sang Ilahi. Aku hanya bisa berusaha dan mau untuk menjalaninya, tetapi Ia yang memiliki suatu rencana dalam hidupku.
Hari ini, bersama peringatan Hari Raya kelahiran Santo Yohanes Pembaptis, aku pun berharap ingin seperti dia.. "Biarkanlah Ia semakin besar dan aku semakin kecil". suatu sikap kerendahan hati yang ingin kumiliki....
Namun terlebih dari itu, dalam heningku saat merefleksikan 25 Tahun hidupku ini, aku semakin di sadarkan untuk selalu BERSYUKUR atas RAHMAT Tuhan yang senantiasa ada dalam diriku dan juga CintaNya melalui setiap orang yang ada disekitarku terlebih Kedua Orang tuaku dan juga melalui perjumpaan - perjumpaan dimanapun berada... karena melalui mereka aku dapat menjalani kehidupan dan merasakan cinta Tuhan.

Terima kasih Tuhan, Papa nd Mama, Saudara-saudaraku, Teman, Sahabat dan siapapun juga yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan dalam perjalananku. Aku pun selalu berdoa untuk kalian semua, semoga Tuhan memberikan yang terbaik dalam hidup kalian....

Tuhan Memberkati !!!
Pada Hari Raya Kelahiran St. Yohanes Pembaptis dan
Hari Ulang Tahunku ke - 25 Tahun.
24 Juni 2009


-Stefanus Setyo K-

Senin, 22 Juni 2009

Masuk dalam ruang batin yang......

Terkadang ketika merasakan suatu perasaan apalagi yang berurusan dengan cinta sulit untuk dimengerti.... ya. yang ada kita hanya bisa menikamati. tetapi hati-hati lho itu bisa mempengaruhi segala yang ada dalam jiwamu.. itupun yang selalu aku olah saat-saat mengalami hal itu. Aku selalu ingin bilang "Aku Sayang padamu". entah kenapa terus selalu muncul.. tetapi itu coba ditahan karena itu bisa menjatuhkan dirimu.. walaupun mungkin orang yang kita sayangi itu biasa-biasa saja....ya itulah perjalanan dalam hidup. Saat kita ingin mencapai sesuatu yang kita inginkan dan ditengah jalan ada tawaran yang menggoda.. Apakah kita mau untuk terus berjalan... Ingat Kesabaran itulah yang menjadi bagian dari hidup kita juga...

Selamat menikmati perasaan itu...

Sabtu, 20 Juni 2009

Ungkapkan apa yang ada dihatimu....

Apa yang terjadi bila suatu perasaan tak terungkap dan hanya disimpan dalam hati? Perasaan sedih, senang, marah, atau ingin mengungkapan sesuatu kepada seseorang, terlebih yang menarik bagi diri kita, dan kita sulit untuk mengungkapkan maka yang terjadi adalah ketidakpuasan terhadap diri sendiri atu malah menjadi beban.
Namun bila perasaan itu terlebih dari dalam hati terungkap, maka yang terjadi adalah rasa tenang dan bahagia dalam diri.
Apalagi ungkapan itu karena kita menyayangi seseorang... mungkin kita sulit untuk mengatakannya karena ada berbagai macam pikiran muncul, takut ditolak atau tidak diterima, malu, rasa minder dll. itu adalah hal yang wajar....
suatu waktu aku mencoba untuk mengungkapan suatu perasaan dengan seseorang bahwa aku menyukai dan menyayangi dia, sebelumnya bila hal itu terjadi maka yang akan timbul berbagai macam pikiran negatif , tetapi ketika aku memang sungguh mau mengatakannya dan menjauhi segala pikiran itu, maka yang terjadi adalah rasa tenang dan ringan dalam batin, karena tidak ada lagi hal yang harus disembunyikan.
Kenapa aku harus takut? karena toh yang aku katakan adalah baik.. Suka Dan Sayang... tanpa harus berpikir apa dan bagaimana tanggapan seseorang itu, tetapi juga perlu dengan pemikiran yang jernih untuk mengambil keputusan dan akhirnya yang aku alami adalah rasa lega, dan tentu saja ungkapan itu adalah suatu ungkapan yang sungguh-sungguh muncul dari dalam hati, bukan hanya dari perasaan yang mendasar yang diikuti emosi belaka.

Syukur dalam perjalananku karena aku boleh mengungkapkan apa yang ada dalam hatiku yang selama ini terpendam.

Terimakasih sahabat..."JP"

Senja dalam perjalananku

Kutatap ufuk barat dalam langkahku... Lihat... dalam hatiku. Aku melihat sang mentari mulai tenggelam. Namun aku kagum, Sang Pencipta memberikan keindahan kepada mentari itu sebelum lenyap ditelan malam. Indahnya mentari senja memberikan semangat dalam hidupku, melalui mentari dan alam sekitarku aku marasakan betapa Dia mencintai aku, memberikan semangat dalam perjalan hidupku.. walaupun akhir dari perjalanan namun tetap dapat memberikan sesuatu yang indah bagi sekitarnya.... dari semua itu, aku harus bisa menerima diri apapun yang terjadi karena dalam kesabaran dalam penerimaan diri itu pula akan menjadi sebuah keindahan bagi sekitarnya...

Terimakasih Tuhan...

Makna dalam hidup

Masih hangat dalam bayanganku peristiwa yang sungguh bermakna dalam hidupku. Terjadi kurang lebih 2 bulan yang lalu. Dmana aku bersama-sama saudara-saudaraku para Frater di komunitas Tahun Rohani Sanjaya KAS menjalani Peregrinatio. Saat itu kurang dari 2 minggu aku keluar dari rumah sakit.
Aku dan 2 temanku Frater mendapat tujuan Semarang-Yogya-jatiningsih, Klepu. Berjalan selama 3 hari 2 malam menjadi gelandangan dan memohon belas kasihan dari setiap orang yang dijumpai untuk meminta makan. ketika lapar pun tak tertahan kami harus mencari makan dari sisa-sisa makanan yang ada ditempat sampah.
Ya syukurlah aku menemukan 2 buah roti tawar yang masih terbungkus plastik... Terima kasih Tuhan
Jalan yang dilalui pun sulit, terkadang harus melewati tanjakan, turunan, jalan yang lurus ataupun berkelok. ada pergulatan batin yang selalu muncul, kami harus peka satu dengan yang lain, dan bagaimana menjadi seorang pemimpin. dengan semangat yang kami hidupi "Pergilah kemana hati membawamu"

Malam kedua, kami mendapat tempat untuk tidur disebuah teras rumah kosong di jalanan kota Muntilan. saat itu hujan deras, kami pun harus tidur berselimutkan plastik dan hanya dengan pakaian kotor yang melekat. tak bisa dihindari atap rumah bocor dan harus terkena tetesan air hujan. sungguh menjalani hidup menjadi yang "tersingkir".

Dari situ aku bisa bersyukur atas hidup yang boleh saya terima. Saya bisa menyadari dan menerima diri apa adanya..
Terlebih saat ini aku kembali menjalani kehidupanku sebagai seorang awam, yang menjalani kehidupan ditengah dunia yang semakin kompleks, tuntutan materi yang semakin menggila, aku harus berusaha terus menyadari diri dan menerima diri. Mungkin sering pula muncul dalam pikiran sebuah kata "GENGSI".

Saat merenungkan kata itu, gengsi hanya akan menjadikan sebuah topeng dalam hidupku, yang akhirnya hanya bisa membohongi diri dan orang lain. Aku bahagia dapat menjalani pengolahan hidup, semoga aku dapat terus menjalani pengolahan itu sebagai proses belajar dalam menjalani hari-hariku untuk mendapatkan suatu kebahagiaan sejati.

Kesabaran dan kerendahan hati itulah yang saat ini aku berusaha untuk menghidupinya

Masih terngiang dalam telingaku sebuah lagu yang dinyanyikan bersama komunitas saat Penutupan retret Agung II

"Today I Will Walk with my hands in God.. Today I will trust in Him and not be afraid. For He will be there, for He will be there. Every moment to share, on this wonderful day..He has made..."

akhirnya aku bisa mengambil sebuah Makna Rohani :

"Menjalani peziarahan dengan kebahagiaan dalam tuntunan Tuhan. "

Syukur.

Ku buka mata dan bangun dari tidurku...
Syukur kepadaMu Tuhan karena aku masih boleh diperkenankan menghirup nafas dan melihat Dunia dihari baru ini. Dalam hening inginku membangun dan menghidupi niat-niat yang aku ungkapkan, semoga ini menjadi bekal dalam perjalananku.
MR : Syukur bagiMu oh Tuhan

Jumat, 19 Juni 2009

Untukmu Sahabat....

Di malam sunyi ini..
Ku melangkahkan kaki melalui lorong setiap kamar yang telap gelap.
Apa yang ku rasakan malam ini adalah kebahagiaan menanti detik detik waktu hari bahagia bagi seseorang teman sekaligus sahabat dalam perjalanan hidupku.

Seorang sahabat yang sampai saat ini tak pernah kulupa walau hanya pertama kali bertemu atau bahkan mungkin untuk pertama dan yang terakhir aku bertemu dengan dia saat itu. Masih jelas dalam bayanganku, saat dia tersenyum, berbicara, dan sorot matanya yang memberikan kedamaian kepada setiap orang yang bertemu dengannya.

Akhirnya, tibalah aku didalam Kapel. Dalam keheningan dan Gelap malam itu aku hanya bisa melihat lampu Tuhan yang menerangi, semakin aku dibawa masuk dalam keheningan.
Kuberlutut dihadapan Altar suci berserah diri dan hati menghadap pada Sang Ilahi. Waktu pun tiba menunjukan tengah malam Kusambut hari bahagianya dengan menyalakan sebuah lilin.

Aku mulai berdoa untuknya yang hari ini bahagia. Aku tidak bisa memberikan ucapan ataupun hadiah terindah untuknya. Namun aku hanya bisa mempersembahkan doa, untuk harapannya, untuk masa depannya, untuk kebahagiaannya terlebih untuk yang terbaik dalam perjalanan hidupnya. Semoga nyala lilin ini pun menyala didalam dirinya dan takkan pernah terpadamkan. Lilin itu adalah lilin kedamaian dalam hatinya.

Aku hanya bisa mengucapkan selamat lewat doa dan keheningan malam itu, Aku sungguh merasa bahagia dan kebahagiaan itu menghibur aku, disaat aku sedang mengalami dekresi dalam hidup panggilanku.

Kututup keheningan itu, kembali aku melangkah menuju kamarku dan bersahabat dalam sepi.....

Selamat berbahagia sahabatku,
Serafika Andanasari

Kapel Sanjaya, 9 Desember '08
00.00 WIB

Dalam hening kebahagiaan

-Fr. Stefanus Setyo K-

Di Hening Malam

Di dalam keheningan yang terindah
ku terdiam dalam sepi
terbayang akan sebuah kisah
dalam cinta yang tak bertepi

kini ku kan melangkah
menuju masa yang penuh cinta
masa yang terindah
dalam kehidupan dunia

-S.C. Setyo K-
refleksi harian, 3 june '09
00.01 WIB

" Hari penuh Keindahan "

Cahya cemerlang fajar Gemilang
Gelap hilang terang datang
Menyambut pagi penuh riang
Semesta pun berdendang

Bening embun bagai mutiara
Memekarkan bunga dalam jiwa
Lembut bayu menyapa
membawa hati yang bahagia

Melangkah dengan pasti
Apapun yang terjadi kan kulalui
Mencapai tujuan yang sejati
dalam cinta Sang Ilahi

-dihening pagi, 14 juni '09-

-Stefanus Cornellius Setyo K-


Selamat menjalani pezirahan dalam hidup untuk mendapatkan kebahagiaan sejati didalam cinta Tuhan, kita percaya bahwa Ia memberikan segala-galaNya baik..

Cinta itu...

Cinta itu kebebasan. memberikan kebebasan kepada yang kita cintai, memberikan kebahagiaan tanpa memaksa dengan apa yang kita inginkan.

8 Juni '09

Di Hening Malam

Apa arti cinta? cinta mempunyai arti yang universal. Bebas mengartikan arti cinta. karena cinta sendiri menuntut kebebasan, menginginkan dan mengembangkan kebebasan. tapi lebih dari itu Cinta adalah Mahakarya yang agung dari Sang Mahacinta itu sendiri. Cinta adalah keindahan dalam hidup kita, bila kita mau menyadarinya.

-8 juni '09-

Dikeheningan pagi

"Fajar menyingsinglah sudah, mengawali hari yang penuh makna. Marilah kita bersama memantapkan langkah hidup kita menuju kebahagiaan dan kedamaian dalam hati kita"

-Minggu,7 Juni '09-
-Setyo-

Ku Ingin Melihat Wajah Malaikat

Kucari wajah malaikat, saat dia datang bagai mentari terbit dan pergi bagai mentari terbenam. didalam jiwa hati terbuka menanti sang malaikat berkata "Aku mengerti kerinduan dihatimu". Saat dalam keheningan aku berkata " apakah engkau adalah sebuah jawaban dari semua kerinduanku? aku ingin engkau bersamaku, menjelajahi samudera kehidupan dalam cinta dan merasakan keajaiban keajaiban hati. -Keheningan senja, Tyo- Sabtu, 6 june -

Mentari di Ujung Senja

Saat pagi menjelang, diufuk timur tampak sang mentari berseri membuka awal hari yang baru di tengah cakerawala. Saat itu… terlihat sinarnya yang belum sepenuhnya memperlihatkan dayanya. Sinar itu masih tersembunyi di balik awan tipis yang menyelimuti bumi. Seiring berjalannya waktu, mentari itu pun mulai memperlihatkan siapakah diri yang sebenarnya. Cahayanya terus memancar di birunya langit diantara awan yang berarak bagai domba yang digiring oleh sayup lembutnya sang bayu.
Butiran embun yang memberikan kesejukan di pagi itu…mulai lenyap seiring sinar yang memancar.
Ditengah usahanya menyinari semesta, ia pun harus mengahadapi kelamnya mendung yang semakin lama semakin pekat yang melemahkan pancaran sinar sang mentari, tak hanya itu.. badai dan gemuruhnya halilintar harus ia hadapi dalam kegelapan yang menyelimuti semesta. Namun, sang mentari tak pernah menyerah, ia pun berusaha untuk menemukan suatu kebahagiaan dalam peziarahannya. Hingga suatu waktu, ia menemukan suatu kebahagiaan dengan bertemankan sang pelangi yang membentang di birunya langit yang senantiasa memberikan semangat melalui keindahan warnanya.
Waktu pun terus berlalu… ia menyadari bahwa saatnya telah tiba di ufuk barat untuk kembali keperaduannya. Senja pun tiba, ia memahami bahwa perjalanannya akan berakhir, ia harus rela meninggalkan keindahan-keindahan semesta dan juga kenangan yang selama ini ia rasakan dalam perjalanan hidupnya.
Diujung senja, ia berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi semesta, dengan sisa usaha yang ia miliki, diujung senja itu pula ia melukiskan suatu keindahan pada dunia dengan sinarnya. Ia pun tahu saat terbenam takkan lagi ada yang merasakan hangat cintanya, ia hanya mampu memberikan keindahan lewat bulan dan bintang yang gemerlap di malam itu.
Tetapi esok hari, saat ia terbit dan bersiara kembali, ia percaya akan menemukan dan memberikan sesuatu yang baru yang terbaik dalam perjalanannya di hari – hari yang baru. Ia percaya kepada Sang Pencipta yang senantiasa memberikan CintaNya yang menuntun perjalanan hidupnya.
Di ujung senja itu, ia memberikan yang terbaik bagi semuanya.
Di ujung senja, ia percaya bahwa esok akan ada keindahan yang lebih indah dari hari ini dan hari-hari yang telah dilaluinya dalam perjalanannya…
Akhirnya sang mentari di penghujung senja itu meredup dalam keheningan malam, dalam kebahagiaan akan harapan selanjutnya, walau ia tahu bahwa esok haripun ia akan menemukan kembali segala rintangan dan pengalaman yang pahit yang harus dihadapi, tetapi ia pun percaya akan yang terbaik dalam hidupnya…….

Seminari TOR Sanjaya, 16 Mei 2009


Fr. Stefanus Setyo K