REFLEKSI

Merefleksikan perjalanan kehidupan untuk menjadikan keindahan, kebahagiaan dan kedamaian dalam hidup ini,,,, Tuhan memberkati

Sabtu, 20 Juni 2009

Ungkapkan apa yang ada dihatimu....

Apa yang terjadi bila suatu perasaan tak terungkap dan hanya disimpan dalam hati? Perasaan sedih, senang, marah, atau ingin mengungkapan sesuatu kepada seseorang, terlebih yang menarik bagi diri kita, dan kita sulit untuk mengungkapkan maka yang terjadi adalah ketidakpuasan terhadap diri sendiri atu malah menjadi beban.
Namun bila perasaan itu terlebih dari dalam hati terungkap, maka yang terjadi adalah rasa tenang dan bahagia dalam diri.
Apalagi ungkapan itu karena kita menyayangi seseorang... mungkin kita sulit untuk mengatakannya karena ada berbagai macam pikiran muncul, takut ditolak atau tidak diterima, malu, rasa minder dll. itu adalah hal yang wajar....
suatu waktu aku mencoba untuk mengungkapan suatu perasaan dengan seseorang bahwa aku menyukai dan menyayangi dia, sebelumnya bila hal itu terjadi maka yang akan timbul berbagai macam pikiran negatif , tetapi ketika aku memang sungguh mau mengatakannya dan menjauhi segala pikiran itu, maka yang terjadi adalah rasa tenang dan ringan dalam batin, karena tidak ada lagi hal yang harus disembunyikan.
Kenapa aku harus takut? karena toh yang aku katakan adalah baik.. Suka Dan Sayang... tanpa harus berpikir apa dan bagaimana tanggapan seseorang itu, tetapi juga perlu dengan pemikiran yang jernih untuk mengambil keputusan dan akhirnya yang aku alami adalah rasa lega, dan tentu saja ungkapan itu adalah suatu ungkapan yang sungguh-sungguh muncul dari dalam hati, bukan hanya dari perasaan yang mendasar yang diikuti emosi belaka.

Syukur dalam perjalananku karena aku boleh mengungkapkan apa yang ada dalam hatiku yang selama ini terpendam.

Terimakasih sahabat..."JP"

Senja dalam perjalananku

Kutatap ufuk barat dalam langkahku... Lihat... dalam hatiku. Aku melihat sang mentari mulai tenggelam. Namun aku kagum, Sang Pencipta memberikan keindahan kepada mentari itu sebelum lenyap ditelan malam. Indahnya mentari senja memberikan semangat dalam hidupku, melalui mentari dan alam sekitarku aku marasakan betapa Dia mencintai aku, memberikan semangat dalam perjalan hidupku.. walaupun akhir dari perjalanan namun tetap dapat memberikan sesuatu yang indah bagi sekitarnya.... dari semua itu, aku harus bisa menerima diri apapun yang terjadi karena dalam kesabaran dalam penerimaan diri itu pula akan menjadi sebuah keindahan bagi sekitarnya...

Terimakasih Tuhan...

Makna dalam hidup

Masih hangat dalam bayanganku peristiwa yang sungguh bermakna dalam hidupku. Terjadi kurang lebih 2 bulan yang lalu. Dmana aku bersama-sama saudara-saudaraku para Frater di komunitas Tahun Rohani Sanjaya KAS menjalani Peregrinatio. Saat itu kurang dari 2 minggu aku keluar dari rumah sakit.
Aku dan 2 temanku Frater mendapat tujuan Semarang-Yogya-jatiningsih, Klepu. Berjalan selama 3 hari 2 malam menjadi gelandangan dan memohon belas kasihan dari setiap orang yang dijumpai untuk meminta makan. ketika lapar pun tak tertahan kami harus mencari makan dari sisa-sisa makanan yang ada ditempat sampah.
Ya syukurlah aku menemukan 2 buah roti tawar yang masih terbungkus plastik... Terima kasih Tuhan
Jalan yang dilalui pun sulit, terkadang harus melewati tanjakan, turunan, jalan yang lurus ataupun berkelok. ada pergulatan batin yang selalu muncul, kami harus peka satu dengan yang lain, dan bagaimana menjadi seorang pemimpin. dengan semangat yang kami hidupi "Pergilah kemana hati membawamu"

Malam kedua, kami mendapat tempat untuk tidur disebuah teras rumah kosong di jalanan kota Muntilan. saat itu hujan deras, kami pun harus tidur berselimutkan plastik dan hanya dengan pakaian kotor yang melekat. tak bisa dihindari atap rumah bocor dan harus terkena tetesan air hujan. sungguh menjalani hidup menjadi yang "tersingkir".

Dari situ aku bisa bersyukur atas hidup yang boleh saya terima. Saya bisa menyadari dan menerima diri apa adanya..
Terlebih saat ini aku kembali menjalani kehidupanku sebagai seorang awam, yang menjalani kehidupan ditengah dunia yang semakin kompleks, tuntutan materi yang semakin menggila, aku harus berusaha terus menyadari diri dan menerima diri. Mungkin sering pula muncul dalam pikiran sebuah kata "GENGSI".

Saat merenungkan kata itu, gengsi hanya akan menjadikan sebuah topeng dalam hidupku, yang akhirnya hanya bisa membohongi diri dan orang lain. Aku bahagia dapat menjalani pengolahan hidup, semoga aku dapat terus menjalani pengolahan itu sebagai proses belajar dalam menjalani hari-hariku untuk mendapatkan suatu kebahagiaan sejati.

Kesabaran dan kerendahan hati itulah yang saat ini aku berusaha untuk menghidupinya

Masih terngiang dalam telingaku sebuah lagu yang dinyanyikan bersama komunitas saat Penutupan retret Agung II

"Today I Will Walk with my hands in God.. Today I will trust in Him and not be afraid. For He will be there, for He will be there. Every moment to share, on this wonderful day..He has made..."

akhirnya aku bisa mengambil sebuah Makna Rohani :

"Menjalani peziarahan dengan kebahagiaan dalam tuntunan Tuhan. "

Syukur.

Ku buka mata dan bangun dari tidurku...
Syukur kepadaMu Tuhan karena aku masih boleh diperkenankan menghirup nafas dan melihat Dunia dihari baru ini. Dalam hening inginku membangun dan menghidupi niat-niat yang aku ungkapkan, semoga ini menjadi bekal dalam perjalananku.
MR : Syukur bagiMu oh Tuhan