REFLEKSI

Merefleksikan perjalanan kehidupan untuk menjadikan keindahan, kebahagiaan dan kedamaian dalam hidup ini,,,, Tuhan memberkati

Kamis, 24 Maret 2011

Kesenjangan Sosial

Dalam sebuah refleksi,,


Kesenjangan sosial dalam masyarakat sering hanya sebagai sebuah bahan pembicaraan namun sedikit atau malah sekali tidak dilakukan untuk ditindak lanjuti. Melihat realita yang ada walaupun hanya dari sebuah film pendek tentang realitas kesenjangan sosial dimana jelas dilihat dan dipahami antara mereka yang sungguh-sungguh mampu baik karena kebutuhan maupun gaya hidup dengan mereka yang sungguh-sungguh kurang mampu menimbulkan berbagai reaksi perasaan manusiawi yang muncul. Peraaan Sedih, prihatin, terharu dan marah muncul sebagai reaksi responsive dari dalam diri. Namun hal itu hanya sebatas perasaan saja, lalu yang ada adalah timbul pertanyaan dari dalam diriku apa yang bisa ku perbuat untuk mereka yang saat ini berada dalam kemiskinan..? berharap bahwa dari sebuah perasaan itu akan menimbulkan reaksi nyata untuk membantu saudara-saudari kita yang kurang mampu.

Idealnya pemerintah memperhatikan juga hak dan kewajiban bagi mereka yang kurang mampu. Pemerintah yang baik adalah adanya suatu hukum tentang hak-hak asasi dan selanjutnya tugas pemerintahan sipil ialah memelihara keseimbangan sehingga hak-hak suatu kelompok tidak mengorbankan kelompok lain. Prinsip ini menuntut kepada konsekuensi bahwa setiap diskriminasi ras harus dihapuskan diseluruh Negara dan setiap pribadi memiliki martabat yang sama (Pacem in Terris 88) (1).

Kenyataan kemiskinan bukanlah sebagai akibat kehendak jelek orang miskin sendiri melainkan akibat strukturisasi proses-proses ekonomis, politik, social, budaya dan ideologis (2). Namun kita tahu bahwa pada kenyataan pemerintah kurang memperhatikan hak dan kewajiban mereka yang kurang mampu. Pemerintah lebih memikirkan konflik-konflik yang terjadi didalam diri dan lembaga pemerintahan sendiri.

Lalu bagaimana sikap yang seharusnya dilakukan?

Mengutip tulisan dari buku spiritualitas sosial “ sikap ketergantungan satu dengan yang lain baik juga dipupuk sikap solidaritas. Solidaritas adalah tekad teguh dan tabah yang didasarkan atas kesadaran akan ketergantungan timbal balik antarmanusia dan antarbangsa untuk membaktikan diri kepada kesejahteraan umum”.

Dalam permenunganku, saatnya kita mengambil sikap dari dalam diri sendiri untuk melakukan aksi bagaimana kita menyadari bahwa kita memiliki harkat dan martabat sebagai manusia dengan mereka yang kurang mampu, tidak hanya saling menilai dan menyalahkan satu sama lain.


Akhirnya sebuah makna rohani yang bisa aku ambil adalah “ cintailah sesamamu seperti kamu mencintai diri sendiri ” Semoga,,,

Tuhan memberkati



Stefanus Setyo K -



1.Spiritualitas social : suatu kajian kontekstual, kanisius 2010. hal 94. Mendesak peran pemerintah.

2.Maria hartaningsih,” melihat wajah kemiskinan dan pemiskinan “, kompas 17 oktober 2003

Tidak ada komentar:

Posting Komentar